Puasa sering dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Seorang Ibu menjadi toleran melihat anaknya tidur pagi hingga matahari meninggi. Seorang pegawai/karyawan merasa tidak bersalah bila terlambat masuk kerja. Yang jadi murid sekolah tenang-tenang saja ngantuk saat guru menerangkan pelajaran. Yang jadi wakil rakyat tenang-tenang saja ngantuk saat rapat memikirkan nasib rakyat. Masjid-masjid, apalagi setelah shalat dzuhur, penuh dengan orang berselonjor kaki, bahkan tidak sedikit yang berbaring tidur. Ada yang hanya sekedar tidur-tiduran, tapi banyak pula yang tertidur pulas.
Mungkin kita menganggap pemandangan ini begitu lumrah dan biasa, tak ada yang perlu dipersoalkan, sebagai konsekwensi dari puasa.
"Tapi, benarkah bahwa puasa itu mempengaruhi produktivitas?"
Hebatnya, mereka yang memilih mengurangi aktivitas itu juga mempunyai dalil yang sering mereka dengar dari banyak penceramah bahwa tidurnya orang yang berpuasa itu adalah ibadah. Tidak ada satu pun hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullah Saw selama bulan Ramadhan kegiatannya hanya tidur. Tak sepotong sejarah pun mencatat bahwa para sahabat Nabi dulu bersantai-santai di bulan Ramadhan. Justru mereka selalu mengisi bulan suci ini dengan aktivitas penuh. Perut boleh lapar, kerongkongan boleh kering, tapi semangat kerja jangan terganggu.
Beberapa peristiwa besar yang dialami Rasulullah dan para sahabatnya banyak terjadi pada bulan Ramadhan di antaranya adalah peperangan. Berikut di antara catatan sejarah di bulan Ramadhan.
1. PERANG BADAR
Ini jelas sebuah peristiwa besar. Terjadi pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadhan tahun kedua hijriyah. Itulah perang yang sangat menentukan posisi ummat Islam, karena terjadi garis pemisah antara yang haq dan yang bathil.
Ketika itu Rasulullah membawa 314 personil, menempuh jarak 150 kilo meter hanya dengan tujuh puluh ekor unta. Karena minimnya kendaraan, terpaksa satu unta untuk tiga orang. Nabi sendiri satu kendaraan dengan Ali Bin Abi Thalib dan Martsad Al-Ghanawi. Umar Bin Khattab, Abu Bakar dan Abdurrahman Bin ‘Auf juga satu unta. Demikian juga yang lain.
Perjalanan yang melelahkan ini ternyata ditempuh Nabi dan para sahabatnya dengan penuh semangat. Ketika istirahat di tengah perjalanan, Rasulullah Saw. mendengar bahwa pasukan kafir telah siap menghadang. Acara istirahat segera dihentikan dan kembali mereka bergerak maju. Rapat kilat diselenggarakan guna membahas langkah paling tepat dalam keadaan genting.
Pada Musyawarah itu Rasulullah saw berulang-ulang meminta saran dari para sahabat, apakah perjalanan dilanjutkan atau sebaliknya mundur dulu. Akan tetapi Rasulullah juga mengobarkan semangat dengan sabdanya : “ Betapapun kita terikat janji dengan Allah untuk tetap terus melawan orang kafir, dan Allah pasti menolong kita”
Maka Saad menimpali, “Ya Rasulullah, aku tidak mengatakan seperti yang dikatakan kaum Bani Israil kepada Nabi Musa as : “Pergilah engkau dan Tuhanmu dan berperanglah kalian berdua, sedang aku di sini duduk-duduk saja. Tetapi aku katakan, “Pergilah engkau dan Tuhanmu dan berperanglah, sesungguhnya aku akan ikut serta. Demi Allah, sekalipun harus mengarungi lautan ini bersamamu, tentu akan aku lakukan”.
Tak seorangpun sahabat yang mengusulkan kembali surut dari pertempuran, semua sepakat. Akhirnya Miqdad menyampaikan usul kepada Rasulullah saw agar pasukan kaujm muslimin mengambil posisi yang strategis, yaitu Badar sebagai ajang pertempuran.
Pada pertempurandi Badar itu, pasukan Rasulullah kalah jauh, baik jumlah pasukan maupun kecanggihan senjata dengan pasukan kaum kafir. Akan tetapi semangat kaum muslimin tak pernah padam, tetap menyala sepanjang zaman.
Perang Badar ini terjadi pada bulan Ramadhan, di mana kaum muslimin harus melaksanakan kewajiban puasanya. Akan tetapi, rasa haus dan lapar tidak sedikitpun menghalangi Nabi dan para sahabatnya untuk berjihad fi sabilillah. Mereka sanggup mengarungi lautan pasir sepanjang 150 km. Mereka juga sanggup berperang, dan MENANG.
2. PENAKLUKAN MAKKAH
Peristiwa besar kedua yang terjadi pada bulan Ramadhan adalah Fathu/Futuh Makkah.
Yaitu pada tanggal 20 Ramadhan tahun hijriyah. Mulanya terjadi adalah pengkhianatan suku Bani Bakar yang bersekongkol dengan kaum kafir Quraisy, padahal mereka terikat perjanjian Hudaibiyah. Karenanya Rasulullah saw mengerahkan sepuluh ribu personil untuk menaklukan kota Makkah.
Tidak sebagaimana pertempuran lainnya, Nabi saw sangat merahasiakan keberangkatan pasukan ini. Bahkan beliau hanya menyerukan kepada para sahabat untuk bersiap-siap. Tentang tempat, tujuan belum diinformasikan. Nantilah setelah Makkah betul-betul dekat.
Kedatangan sepuluh Ribu personil itu tentu saja mengagetkan penduduk Makkah. Mereka yang belum siap apa-apa sudah pasti tidak bakal sanggup melawan. Akhirnya pilih menyerah saja. Abu Sufyan mencoba untuk menrobos perbatasan Makkah guna mencari informasi tentang pasukan Islam. Akan tetapi ia tertangkap dan ditawan oleh pasukan Islam.
Nabi memanfaatkan situasi ini. Di hadapan Abu Sufyan Nabi memperagakan kekuatan dan kebesaran pasuklan Islam. Ada semacam unjuk kekuatan. Abu Sufyan benar-benar melihat kekuatan itu hingga ia kagum dan bergumam, “Benar-benar hebat. Tak ada yang bakal sanggup menandingi pasukan Islam”. Ia pun kemudian masuk Islam.
Esoknya Abu Sufyan dilepas dan dibiarkan pulang. Strategi Nabi tepat. Sepanjang perjalanan Abu Sufyan berseru kepada kaumnya, “Wahai kaum Quraisy sebentar lagi Muhammad akan datang beserta pasukannya yang mustahil kalian kalahkan. Untuk itu barangsiapa masuk rumah Abu Sufyan, dijamin selamat. Barangsiapa masuk Masjidil Haram juga selamat”. Dengan begitu kaum muslimin masuk dan menaklukan kota Makkah dengan selamat tanpa pertumpahan darah.
Rasulullah menundukkan muka begitu memasuki kota Makkah. Beliau bersyukur atas karunia Allah ini. Selanjutnya beliau thawaf sebanyak tujuh kali di Ka’bah, mencium hajar aswad, dan berdiri di atas bukit Shafa sambil memanjatkan do’a.
3. PERISTIWA LAIN
Bukti tambahan bahwa Ramadhan bukanlah bulan penurunan produktivitas melainkan tetap berjalan sebagaimana hari biasa, secara singkat dicatat sebagi berikut :
Pada bulan Ramadhan di tahun yang berbeda-beda, Rasulullah mengikuti langsung 6 kali peperangan. Rasulullah menikahkan putrinya, Fatimah dengan Ali Bin Abi Thalib pada bulan Ramadhan. Sedangakan beliau sendiri dua kali menikah di bulan ini, yakni dengan Hafshah Binti Y\Umar dan Zainab binti Khuzaimah.
Masih banyak lagi peristiwa heroik lainnya, apalagi bila mata rantai sejarah itu diperpanjang hingga zaman para sahabat dan tabi’in. Pendaratan pasukan Thariq bin Ziyad yang kemudian menaklukan Spanyol, juga terjadi di bulan Ramadhan. Saat itu Thariq harus menghadapi pasukan Kaisar Roderick yang jauh lebih banyak dan di kandang sendiri lagi. Luar biasa, pasukan Thariq berhasil dan bahkan kemudian mengembangkan wilayah jauh ke utara hingga perbatasan Prancis.
Jika generasi awal memanfaatkan puasa untuk peningkatan amaliyahnya, apakah kita di sini sekarang tidak mencontohnya???
KIAT SUKSES PUASA
1. SAHUR DI WAKTU SAHUR
Agar badan tetap sehat dan kuat selama berpuasa, maka dianjurkan kepada kaum muslimin mengakhirkan sahurnya. Ini adalaj anjuran Rasulullah SAW kepada ummatnya.
2. TUTUP MULUT
Tutup mulut dari makan, minum dan merokok. Tutup mulut dari berbicara yang tiada guna, apalagi yang kotor dan menyakitkan orang lain. Sebaiknya, basahi mulut dengan zikir, membaca Al-Qur’an dan berkata yangn baik-baik saja.
3. TUTUP MATA DAN TELINGA
Mata dan telinga juga perlu ditutup. Tontonan yang tak pantas hendaklah dijauhi. Musik dan lagu yang melalaikan jangan dekati. Lihat dan dengar ayat-ayat Alloh.
4. TAHAN NAFSU
Ingat, siang hari jangan terlalu dekat dengan istri (hubungan badan). Jika sampai terjadi, sanksinya berat, yakni memerdekakan budak, atau berpuasa dua buloan berturut-turut dan atau memberi makan enam puluh orang miskin.
5. KATAKAN, “SAYA SEDANG BERPUASA”
Bila ada yang mengajak berkelahi, atau merayu untuk berbuat maksiat, katakan padanya, “Maaf, saya sedang berpuasa”.
6. MENGGOSOK GIGI
Bau mulut orang yang berpuasa akan diganti dengan minyak kesturi di surga. Tapi bukan berarti kita membiarkan mulut bau sepanjang hari. Tiada halangan bagi yang berpuasa menggosok giginya, baik di waktu pagi maupun sore hari.
7. KERJA SEBAGAIMANA BIASA
Tidak ada alasan bermalas-malasan. Puasa adalah latihan berjuang. Lapar dan haus justru tantangan. Jangan kurangi produktivitas kerja. Nabi dan para sahabatnya justru berperang di bulan puasa.
8. MURAH HATI
Kesempatan emas bagi kaum muslimin untuk banyak-banyak bersedekah. Pahalanya berlipat ganda, jangan lewatkan hari-hari kita tanpa sedekah. Anak yatim, fakir miskin menunggu uluran tangan kita.
9. PERCEPAT TA’JIL
Jangan menunda-nunda ta’jil. Jika adzan maghrib sudah berkumandang, segera santap hidangan secukupnya, sebaiak-baiknya yang manis-manis duluan. Jangan lupa do’a, sebelum dan sesudahnya. Berikan pula ta’jil kepada orang lain. Selanjutnya segeralah ke masjid untuk shalat maghrib berjamaah.
10. SHALAT TARAWIH
Bila Anda bisa melaksanakan tengah malam, kerjakan. Jika tidak, di awal malam pun tak mengapa. Sendirian boleh, berjamaah silakan. Jika ada ceramah atau pengajian perhatikan dan dengarkan.
11. I’TIKAF
Ini sangat dianjurkan, apalagi pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Sebaikanya diusahakan untuk dilaksanakan. Nabi hampir tak pulang ke rumah pada hari-hari itu. Jika hari-hari lain untuk urusan dengan manusia, kini kita konsentrasikan untuk urusan dengan Allah swt.
12. TADARUS AL-QUR’AN
Perbanyaklah membaca Al-Qur’an pada bulan ini niscaya Anda akan mendapat kebaikan dan kemuliaan, karena Allah akan memberikan pahala dengan pahala yang berlipat. Tentukan target berapa kali harus khatam, semakin sering semakin baik. Usahakan pula membaca sambil memahami terjemahnya.
May 4, 2009
"Sebernarnya Puasa Mempengaruhi Produktivitas kita??"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
info yg menarik sob...sukses selalu...
ReplyDeletepuasa sunnah, senin kamis juga menyenangkan loh dan banyak hikmahnya....
ReplyDeleteI'm sorry my Friend, to late visit here coz I'm so busy, visit me back..!! And your shoutbox it's very dificult to open..!!
ReplyDeletea'a betol jgk kan...sometimes sbb puasa jer klo malas2 tuu, cam xkisah aaa...nk bgn lmbt skit pun cam ok jer...hehe
ReplyDelete